Selebaran Pendudukan Fraksi Anti Otoritarian ( Manado )


Earth Day, Okupasi dan Menolak Tunduk

EARTH DAY: Hari Bumi yang jatuh pada 22 April dan digunakan oleh banyak orang untuk mengingatkan masyarakat industri hari ini tentang pengrusakan yang terus dan terus berlangsung. Bumi sebagai ruang hidup telah semakin kritis dari waktu ke waktu dan semakin banyak orang yang tidak peduli dari hari ke hari.
OKUPASI: Aksi pendudukan untuk membebaskan ruang-ruang privat yang dimiliki segelintir kecil orang menjadi ruang bersama yang dapat diakses oleh banyak orang. Pendudukan juga adalah upaya mengklaim kembali ruang-ruang publik yang dicuri. Okupasi adalah upaya transformasi hidup melalui aksi langsung karena hidup harian yang membosankan.
MENOLAK TUNDUK: Sikap tanpa kompromi untuk tidak membiarkan hidup sekedar menjadi budak konsumen yang hanya punya satu misi: terus membeli. Menolak tunduk adalah upaya kembali menemukan arti hidup dan menjadi manusia. Sikap untuk menentang penindasan terhadap sesama manusia, terhadap alam dan terhadap semuanya.

Kami bukan aktifis lingkungan, aktifis politik ataupun aktifis sosial lain. Para peserta aksi okupasi hari ini adalah individu-individu yang secara sadar memilih untuk keluar dari sikap pasif seperti kebanyakan orang di sekitar masing-masing kami. Secara penuh kami menyadari bahwa Earth Day/Hari Bumi hanya perayaan belaka. Kami menggunakannya sebagai momen refleksi personal atas hidup harian yang semakin menyedihkan. Mengambil sikap untuk menolak bungkam dan mengangkat suara: KAMI ADA!

Fraksi Anti Otoritarian adalah asosiasi bebas temporer dan bukan organisasi permanen. Alasannya sederhana: kami tak percaya pada partai, organisasi, negara dan kapitalisme. Kami adalah individu-individu yang sedang memperjuangkan kebebasannya serta ruang hidup/bumi di mana kaki kami berpijak.

Melakukan Okupasi adalah salah satu bentuknya. Tapi ini bukan satu-satunya cara atau yang paling benar. Di sisi lain, ini adalah pernyataan sikap untuk mencoba berbagai kemungkinan ketika hidup sebagai manusia seutuhnya sudah tak mungkin lagi. Okupasi terhadap ruang untuk menegaskan keinginan kami hidup seutuhnya dan bukan karena norma, hukum atau apapun di luar diri kami.

Setelah membaca selebaran ini, buka matamu dan lihat ke dalam dirimu. Apakah hidup yang sedang kau jalani adalah yang impikan sejak kecil? Penuh warna, senyum dan variatif? Apakah dengan berbelanja hingga batas tak masuk akal adalah sesuatu yang normal atau tidak? Apakah bekerja keras seperti mesin adalah watak dasar manusia? Apakah menghancurkan ruang hidup di mana kau berada dan menggantinya dengan kuil-kuil belanja adalah pilihanmu? Berapa banyak hasrat dan imajinasimu yang mati karena hal-hal tersebut? 

Mana yang jauh lebih penting: BELANJA atau hidup? KERUSAKAN ALAM atau hidup? DIAM SEPERTI BATU atau hidup? KUIL BELANJA atau hidup? KEBOSANAN atau hidup? Kau yang menentukan karena itu HIDUPMU!

from : NEGASI